Cari Blog Ini

Laman

STEVIE'S HOME - BLOG ASYIK

Kamis, 10 Juni 2010


8 Macam Kepribadian





Berdasarkan teori Jung dari jurnalnya “Psychological Types”, terdapat perbedaan yang mendasar dalam tipe kepribadian. Berikut merupakan beberapa tipe kepribadian dari teori Jung tersebut.

Ekstrovert VS Introvert
Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini :

Ekstrovert

* Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka
* Terbuka dan seringkali banyak bicara
* Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain
* Seperti aksi dan inisiatif
* Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru
* Mengatakan apa yang mereka pikirkan
* Tertarik dengan orang-orang baru
* Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya

Introvert

* Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri
* Memerlukan teritori mereka sendiri
* Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran
* Biasanya tidak mempunyai banyak teman
* Sulit membuat hubungan baru
* Menyukai konsentrasi dan kesunyian
* Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain
* Bekerja dengan baik sendirian

Logika VS Intuisi
Berpikir secara logika adalah kemampuan mengambil informasi berdasarkan kualitas fisik dan pengaruhnya terhadap informasi lainnya. Intuisi atau suara hati merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan potensi tersembunyi dan kemungkinan eksistensinya. Perbedaan umum keduanya sebagai berikut :

Tipe Penuh Logika

* Melihat semua orang dan memikirkan semua hal
* Merasa hanya hidup di sini dan hari ini
* Cepat beradaptasi dengan berbagai situasi
* Senang dengan sensasi fisik
* Senang dengan masalah practical dan aktif
* Realistis dan percaya diri

Tipe Intuisi

* Mengarah ke masa lalu atau masa depan
* Khawatir mengenai masa depan lebih dari yang sekarang
* Tertarik dengan semua hal baru dan tidak biasa
* Tidak suka rutinitas
* Lebih atraktif dalam teori daripada praktek
* Sering ragu-ragu

Berpikir VS Merasakan
Berpikir merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan sturktur dan fungsinya. Sedangkan merasakan adalah kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan kondisi penuh semangat. Perbedaan umum dari keduanya adalah :

Tipe Pemikir

* Tertarik dengan system, struktur, dan pola
* Mengekspos apapun dalam analisi logis
* Relatif dingin dan tidak emosional
* Mengevaluasi hal dengan intelektualitas dan antara benar atau salah
* Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan perasaan
* Tidak suka berargumen secara terbuka atau memulai perselisihan

Tipe Perasa

* Tertarik dengan orang dan perasaan mereka
* Mudah mengungkapkan mood-nya kepada orang lain
* Menaruh perhatian besar terhadap cinta dan keinginannya yang besar
* Mengavaluasi hal dengan penuh etika dan antara baik atau buruk
* Mudah tersentuh atau menggunakan manipulasi emosional
* Ramah dan sering memberikan pujian untuk orang-orang yang menyenangkan

Pasrah VS Penuntut
Tipe Pasrah termotivasi dalam aktivitas dari perubahan suatu situasi. Tipe penuntut termotivasi ke dalam aktivitas hasil keputusan mereka dari perubahan situasi. Perbedaan umum keduanya adalah :

Tipe Pasrah

* Bergerak secara impulsive mengikuti situasi
* Dapat memulai banyak hal dalam sekali waktu, namun tanpa penyelesaiannya
* Lebih memilih kemerdekaan daripada memenuhi kewajiban
* Selalu ingin tahu dan suka hal baru
* Bekerja produktif tergantung mood
* Sering bertindak tanpa persiapan

Tipe Penuntut

* Tidak suka meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban
* Bekerja keras dan selalu menyelesaikannya dengan baik
* Tidak suka mengubah apa yang sudah menjadi keputusannya
* Relatif stabil dalam bekerja
* Mengikuti aturan dan disiplin

sumber: beritanet.com
Incoming search terms for the article:

* teori motivasi jung
* makalah kepribadian
* macam-macam semangat belajar
* artikel kepribadian
* artikel kepribadian motivasi
* stabil kepribadian ekstrovert introvert
* perbedaan motivasi belajar dengan semangat belajar
* motivasi kepribadian
* motivasi belajar tipe kepribadian
* mengapa mempelajari kepribadian itu tidak mudah?
* MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
* makalah kepribadian dalam kerja
* makalah kepribadian dalam belajar
* artikel kepribadian disiplin
* macam-macam kepribadian menurut kerja
* macam mana menghindari perasaan malas
* jenis pekerjaan untuk kepribadian introvert
* contoh orang yang berkepribadian ekstrovert
* cara belajar sesuai kepribadian
* artikel denga kiat belajar dengan semangat

Tags: 8 macam kepribadian, Ekstrovert, Introvert, kepribadian, psikologi, Psychological Types, teori Jung, Tipe Pemikir
6 kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika




Belajar matematika tidak sama dengan belajar pelajaran sejarah, metode menghafal tidak cukup karena matemtika bukanlah ilmu hafalan.

Jika anda ingin berhasil mengerjakan soal-soal matematika kuncinya, anda harus banyak berlatih dan memahami rumusnya.

Berikut ini adalah kesalahan yang sering dilakukan para siswa dalam mengerjakan soal matematika:

1. Tidak Belajar dan Terlalu Percaya Diri:
Beberapa siswa sering merasa yakin dan sudah puas dengan latihan-latihan yang dilakukan sebelumnya, sehingga pada waktu mendekati ujian mereka tidak belajar sama sekali. Ini merupakan kesalahan yang sangat fatal yang sering dilakukan para siswa. Meskipun anda cerdas dan pandai, sebaiknya persiapkanlah diri anda sebaik mungkin.

2. Belajar Matematika dengan Menghafal dan Tanpa Latihan:
Salah jika anda belajar matematika tanpa latihan, karena sebenarnya banyak yang anda bisa temukan saat latihan. Jangan terlalu banyak membaca konsep karena tidak akan membuat anda mahir dalam mengerjakan soal-soal matematika. Porsi yang tepat adalah 20% untuk membaca konsep dan 80% untuk latihan. Ingat soal matematika bukanlah konsep semata, tetapi lebih banyak soal yang menggunakan rumus, logika, dan menyimpulkan sesuatu,

3. Terburu-buru:
Biasanya kesalahan ini dilakukan karena siswa ingin segera menyelesaikan soal matematika dan mendapatkan nilai yang maksimal. Namun karena terburu-buru banyak kesalahan-kesalahan sepele yang dilakukan. Misalnya ketika mengerjakan soal urain, ada yang salah, kemudian dihapus/di tipex, sambil menunggu kemudian mengerjakan soal yang lain. Karena terburu-buru, maka jawaban yang ingin diperbaiki menjadi kosong dan tidak jadi diperbaiki. Fatal bukan ?

4. Tidak Teliti:
Sayang benar jika anda bisa mengerjakan sebuah soal matematika dengan lengkap, tetapi anda merasa kecewa karena setelah anda keluar dari ruang ujian anda baru menyadari bahwa jawaban Anda salah pada baris terakhir saja. Anda sudah mengerjakan dengan susah payah, tetapi karena ketidaktelitian membuat jawaban anda salah. Misalnya: 1+(-10) menjadi 9, padahal hanya kurang tanda (-) saja, betapa itu sangat mengecewakan jika itu terjadi pada anda.

5. Tidak Memperhatikan Petunjuk Soal dan Lupa Menulis Identitas Diri:
Ketika anda mau mengerjakan soal-soal matematika, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu petunjuk soalnya. Siapa tahu ada aturan atau petunjuk-petunjuk yang baru atau tidak seperti petunjuk sebelumnya. Misalnya skor setiap nomor, skornya 1 atau 4, jika salah -1 dan lain-lainnya.

6. Mengerjakan Tidak dengan Prioritas dan Tanpa Strategi:
Dalam mengerjakan soal matematika biasanya siswa cenderung mengerjakan dari nomor 1 dan tidak memperhatikan soal-soal yang lain. Akibatnya jika nomor 1 kebetulan soal yang sulit, maka pada bagian awal anda sudah membuat kesalahan. Selain itu anda akan cenderung emosi semisal anda tidak memperoleh jawabannya. Ada tipe pembuat soal yang seperti ini, yang digunakan untuk menguji psikologis siswa. Sebaiknya Anda hati-hati dalam menghadapi tipe-tipe soal yang sulit dan ditaruh di bagian awal soal.

Sebaiknya, anda lihat terlebih dahulu semua soal, jumlah halaman, lengkap atau tidak, prioritaskan soal-soal yang mudah menurut anda, baru kemudian mengerjakan soal-soal yang sulit. Setelah itu Anda hitung kemungkinan anda bisa mengerjakan berapa soal. Sudah tuntas belum ?

Saran kami dalam mengerjakan soal matematika sebaiknya, anda harus:
1. Percaya Diri
2. Mengerjakan dengan Strategi
3. Persiapkan diri dengan Banyak Berlatih

Selamat Belajar Matematika…

source : kursus-privat.com

Rabu, 09 Juni 2010

G

enerator Listrik Paling Sederhana

Generator Kardus

image001

http://www.discoverthis.com/projects.html

Generator ini tidak menggunakan “komutator” (yaitu semacam cincin yg dibagi dua yg menjadikan keluarannya DC), maka outputnya adalah AC yang langsung dihubungkan ke lampu. Lampu tidak akan putus selama tegangannya sesuai.

Bahan-bahan:

4 bh ceramic magnet (1cm x 2cm x 5cm) atau magnet bentuk lain selain magnet bekas speaker

100 gr / 1ons kawat email uk 0.1mm (ada juga yg lebih tipis lagi)

1bh lampu mini, 1.5V/25mA atau lampu LED

1lb kardus bekas (atau plexiglas/triplex tipis), 8cm x 30cm

1bh paku, minimal 8cm panjangnya

ampelas untuk membersihkan lapisan email kawat

selotip untuk membungkus gulungan kawat

Optional: bor listrik kecil untuk memutar rotornya


Peringatan!

Jauhkan magnet dari semua peralatan elektronik (pc, hp, tv, vcd, piringan cakram, kartu kredit, dsb) karena akan merusak.

Box rumah generator:

Buatlah garis seperti dibawah ini pada kardus. Tentukan titik tengahnya (utk lubang paku nantinya).

gendus0

Catatan: Bila boxnya dari plexiglas/triplex, jangan membuatnya lebih besar dari gambar diatas. Gulungan kawat harus sedekat mungkin dengan putaran magnet agar hasilnya maximal. Jadi buatlah sesuai panjang dan lebar magnet.

Selanjutnya lipatlah menurut garis sehingga berbentuk kotak, dan rekatkan dengan selotip. Garis tengahnya harus berada disisi luar agar mudah ditusuk dg paku.

gendus1

Tusuklah paku di garis tengah kotak hingga tembus kebelakang. Jangan sampai lubangnya kebesaran, asal pakunya dapat bebas berputar sudah cukup. Cabut kembali pakunya.

Menggulung kawat email:

Ambil kawat email. Setelah dilebihkan 10 cm, rekatkan kawat ditengah box dengan selotip lalu mulailah menggulung. Dari tengah terus kebawah/atas, lalu naik lagi hingga keatas/bawah, dst., hingga kawat tersisa 10 cm (kalau bisa posisinya juga ada ditengah). Tidak mengapa bila lubang paku tertutup. Sambil tetap memegang ujung kawat, bungkus gulungan dengan selotip agar tidak terurai, tapi jangan sampai lubang paku ikut terbungkus. Bersihkan lapisan (yg berwarna kuning) kedua kawat 2cm (boleh lebih) dari ujungnya dengan ampelas sekeliling. Dengan hati2 renggangkan gulungan kawat yg menutupi lubang hingga paku dapat masuk., dan pastikan paku dapat berputar bebas.

gendus2

Menempatkan magnet.

Dari 4 magnet jadikan 2 pasang (masing2 saling menempel dg pasangannya). Tempelkanlah kedua pasang magnet tsb di paku (didalam box) memanjang kesamping (berbentuk palang). Atur posisi kedua pasang magnet itu sama dan seimbang., lalu coba putar pakunya (selanjutnya disebut rotor) hingga bebas berputar. Boleh sisipkan ruang kosong diantara pasangan magnet tsb dg kardus sehingga lebih kokoh. Boleh juga magnet2 itu dililit dg selotip agar tidak terlepas dari paku.

gendusmgnt1 gendusmgnt2

Menyambung ke lampu.

Pastikanlah tiap ujung kawat bersih dari lapisannya supaya arus yg lewat dapat bebas mengalir untuk menyalakan lampu, nantinya.

gendus4

Lilitkan ujung2 kawat generator ke kawat2 lampu, dan jauhkan, agar tidak terjadi hubungan pendek.

Test generator.

Putarlah rotor bertahap dari lambat hingga mampu menyalakan lampu dg terang. Bila telah diketahui seberapa kencang putarannya sampai lampu menyala terang, maka jadikanlah patokan. Sebab bila melebihi maka lampu akan putus/terbakar. Perhatikan juga apakah magnet bergesekan tidak dengan boxnya, baik sewaktu diputar kencang maupun setelah melambat, karena akan mengurangi putaran juga. Terang atau redupnya lampu ditentukan oleh seberapa cepat putaran magnetnya, dan seberapa dekat jarak magnet dg gulungannya.

Bila ternyata lampu tetap redup walau telah diputar sekencangnya (apakah juga sama sewaktu diputar dg bor listrik mini) maka mau tidak mau harus ditambah gulungan kawatnya. Caranya tinggal sambung/lilit saja ujung kawat akhirnya dengan yg baru (yg sudah bersih dari lapisan email)lalu gulung dg arah yg sama lagi. Generator ini minimal harus dapat menghasilkan tegangan 2V supaya lampu dapat menyala.

Bila anda bermaksud ingin mengetahui seberapa besar tegangannya bila diputar sekencang-kencangnya, maka tambahkan satu lampu lagi yg disambung secara seri (ujung lampu 1 dg ujung lampu 2, ujung lampu 2 dg ujung generator). Masih juga sanggup menyalakan kedua lampu, tambahkan kembali lampu yg ketiga, demikian seterusnya, hingga lampu yg terakhir tidak menyala walau rotor telah diputar paling kencang.

Catatan.

Berat atau ringannya rotor diputar tergantung dari bebannya. Bila ternyata dg lampu mini tsb rotor terasa berat/keras diputar, maka gantilah dengan lampu LED (ada yg berwarna merah, kuning, hijau dan putih). Led putih dpt menyala dg tegangan 2-5V, led yg lain max 3V.

Menjadikan motor.

Salah satu kawat keluaran generator sambungkan ke ( + ) batere 6V (4x AA), kawat yg lain sentuhkan ke (- ) nya, maka generator ini berubah menjadi motor! Untuk merubah arah putaran, + /- tinggal dibalik.

Merubah tegangan AC menjadi DC.

Cara yg termudah adalah dg menggunakan 4 buah diode (type IN4001 umum, tapi sayangnya arus berkurang hingga ¾ dr keluaran generator. Pilihan lain adalah IN5819, Cuma agak jarang dipasaran).


Generator Kayu

genwd0

genwd1 gnwd2

http://miniscience.com/projects


Aneka generator sederhana lain:

creative-scienceorg creative-scienceorg-1 creative-scienceorg-2 creative-scienceorg-3

http://www.creative-science.org.uk/


Motor Listrik Sederhana dg Saklar Reed 1

mtr10

mtr13mtr14mtr15mtr17mtr111

http://simplemotor.tripod.com/selfmotor.htm


Motor Listrik Sederhana dg Saklar Reed 2

mtr21 mtr20

mtr23 mtr24mtr27mtr28mtr210mtr211mtr214mtr216 mtr29 mtr213

http://simplemotor.tripod.com/kits1-4.htm


Kincir angin kertas

kincir-angin-kertas

http://www.talentfactory.dk/en/kids/teacher/turbkit.pdf


Generator mini angin dan air

wnd2 hydro2

http://www.re-energy.ca/

http://www.re-energy.ca/pdf/wind-turbine.pdf

http://www.re-energy.ca/pdf/hydroelectric-generator.pdf


mini Windmill

windmill windmill-1 windmill-2 windmill-3 windmill-4windmill-5

http://www.wm8c.com/

Tenaga angin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Ladang angin di Neuenkirchen, Dithmarschen (Jerman).

Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat antara 1999 dan 2005.

Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling "grain" atau memompa air.

Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.

Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Ekonomi
* 2 Penggunaan
o 2.1 Skala besar
* 3 Referensi

[sunting] Ekonomi

Pada tahun-tahun belakangan ini, biaya tenaga listrik dihasilkan-angin telah turun banyak, dan kini lebih rendah dari biaya listrik dihasilkan-bahan bakar. Sejak 2004, tenaga angin telah menjadi bentuk penghasilan tenaga baru yang paling murah.
[sunting] Penggunaan
[sunting] Skala besar
Kapasitas tenaga angin yang terpasang
(akhir tahun)[1]
Kapasitas (MW)
Urutan Negara 2005 2004
01 Jerman 18.428 16.629
02 Spanyol 10.027 8.263
03 AS 9.149 6.725
04 India 4.430 3.000
05 Denmark 3.128 3.124
06 Italia 1.717 1.265
07 Britania Raya 1.353 888
08 China 1.260 764
09 Belanda 1.219 1,078
10 Jepang 1.040 896
11 Portugal 1.022 522
12 Austria 819 606
13 Perancis 757 386
14 Kanada 683 444
15 Yunani 573 473
16 Australia 572 379
17 Swedia 510 452
18 Irlandia 496 339
19 Norwegia 270 270
20 Selandia Baru 168 168
21 Belgia 167 95
22 Mesir 145 145
23 Korea Selatan 119 23
24 Taiwan 103 13
25 Finlandia 82 82
26 Polandia 73 63
27 Ukraina 73 69
28 Kosta Rika 70 70
29 Maroko 64 54
30 Luxemburg 35 35
31 Iran 32 25
32 Estonia 30 3
33 Filipina 29 29
34 Brasil 29 24
35 Republik Ceko 28 17
Total dunia 58.982 47.671

Ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas total 58.982 MW yang 69% berada di Eropa (2005). Dia merupakan cara alternatif penghasilan listrik yang paling tumbuh cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi stasiun tenaga berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan kapasitas listrik diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005. 90% dari instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010, Asosiasi Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di dunia.

Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin. Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin angin, dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk menghasilkan setengah dari tenaga negara tersebut dengan angin. Denmark menghasil lebih dari 20% listriknya dengan turbin angin, persentase terbesar dan ke-lima terbesar dari penghasilan tenaga angin. Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari turbin besar.

Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik dunia (2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin dengan 32% dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada 2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman. Jerman memiliki 16.000 turbin angin, kebanyakan terletak di utara negara tersebut - termasuk tiga terbesar dunia, dibuat oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW) dan Repower (5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein Jerman menghasilkan 25% listriknya dari turbin angin.

Join NegeriAds.Com




http://negeriads.com/index.php?r=3336&host=negeriads.com&from=http%3A//negeriads.com/publisher-affiliate-code.php

METAL CASTING PENGECORAN


  1. KONSEP
    1. Definisi Metal Casting

    Metal casting pengecoran adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.

    Prinsip dasar metal casting pengecoran adalah teknik perencanaan cetakan, penerapan praktis pengecoran yang tepat untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan ekonomis. Tujuannya untuk mengahasilkan coran yang bebas cacat dan sesuai kebutuhan seperti kekuatan, ketelitian dimensi dan permukaan akhir coran.

    Faktor-faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, antara lain :

    1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak
    2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan
    3. Pengaruh material cetakan
    4. Pembekuan logam dari kondisi cair.

    Proses pengecoran bisa dibedakan atas dua jenis yaitu :

    1. Proses Pengecoran

      Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan dan proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir.

    1. Proses Pencetakan

      Proses pencetakan adalah logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan dan proses pencetakan, cetakannya dibuat dari logam.

    1. Metode Metal Casting

      Saat terjadi penuangan logam cair ke dalam rongga cetakan, maka akan terjadi rangkaian kejadian dalam cetakan tersebut. Pada umumnya proses pembekuan akan terjadi pada dinding cetakan (logam cair pada dinding cetakan) dan menuju pusat coran. Setelah pemadatan selesai akan terjadi proses pendinginan samapi mencapai suhu kamar (amblent).

      Rangkaian kejadian selama proses pembekuan dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, keseragaman dan komposisi kimia dari struktur logam yang terbentuk. Faktor-faktor yang penting adalah jenis metal, sifat thermal dari metal dan cetakan, geometris yang berhantardengan volume dan luasan permukaan coran dan bentuk cetakan. Arah perpindahan panas berlawanan dengan arah pemadatan yang ada struktur gram untuk logam murni dan paduan menghasilkan bentuk berbeda.

      Keunggulan casting antara lain :

      • Bentuk : Sederhana (simetris) –rumit (rongga) dan Presisi: longgar-ketat
      • Produk : Sebuah–massa (banyak)
      • Berat/Ukuran : Ons-Ton
      • Finishing Proses : minimum, sehingga mengurangi biaya dan waktu proses

      Kelemahan casting antara lain :

      • Kekuatan kurang, karena terbentuk struktur dendrit pada metal cor (ferrous dannon ferrous) serta struktur widmanstaten pada baja.
      • Diperlukan proses HT untuk memperbaiki sifat mekanis (cetakan pasir atau logam).
      • Cacat yang kecil (pin hole, shrinkage, dll) dapat berpengaruh besar pada sifat mekanis.
      • Perlu ketrampilan khusus pada proses foundry untuk mendapatkan benda cor yang baik dengan variabel: temperatur, komposisi, kondisi cetakan dan cairan logam di samping casting design.
    1. Cacat Coran

      Definisi cacat coran yaitu :

      • Kerusakan atau kesalahan yang terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya benda cor tersebut oleh konsumen (reject).
      • Adanya defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari,tapi harus diminimalisir.
      • Untuk proses foundry nilai reject yang baik adalah dengan angka yang berkisar 2,0 – 5,0 %.

        Cacat-Cacat Pada Pengecoran

    1. Porosity
      • Pengertian
      • Terperangkapnya gas dalam logam cair pada waktu proses pengecoran.
      • Pada benda cor terdapat lubang-lubang baik pada permukaan maupun pada bagian dalam benda cor.
      • Jenis cacat porositas yang banyak terjadi adalah pinholes (lubang jarum), blisters, dan body sears.
      • Penyebab
      • Gas terbawa dalam logam cair selama pencairan.
      • Gas terserap dalam logam cair dari cetakan.
      • Reaksi logam induk dengan uap air dari cetakan.
      • Titik cair terlalu tinggi dan waktu pencairan terlalu lama.
      • Pencegahan
      • Penghilangan gas
      • Penghilangan dengan fluks, terutama fluorida dan klorida dari logam alkali tanah.
      • Pencairan kembali.
      • Type Porosity

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.
Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.
Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    1. Shrinkage (penyusutan)
      • Pengertian
      • Dapat terjadi sebanyak 5 – 10 % volume dan umumnya terjadi akibat casting design (gating sistem) yang kurang sempurna.
      • Adanya inklusi atau kotoran pada logam cair dan Viskositas logam cair menurun.
      • Temperatur tuang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
      • Penyebab
      • Perbedaan ketebalan benda cor yang terlalu besar.
      • Terdapatnya bagian tebal yang tidak dapat dialiri logam cair secara utuh.
      • Saluran masuk dan penambah tidak mendukung adanya solidifikasi progesif.
      • Saluran masuk dan penambah yang kurang banyak.
      • Saluran masuk dan penambah yang salah dalam peletakannya dan terlalu kecil.
      • Pencegahan
      • Digunakan pembekuan mengarah sehingga penambah dapat bekerja secara efektif.
      • Penggunaan cil yang dimaksudkan agar terjadi pembekuan mengarah dan pengaruh penambah meningkat.
      • Daerah pengisian yang efektif dari penambah.

        Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

        Shrinkage Porosity Shrinkage (penyusutan)

    1. Misruns

      Adalah cacat yg terjadi karena logam cair tidak mengisi seluruh rongga cetakan sehingga benda cor menjadi tidak lengkap atau ada bagian yg kurang dari benda cor.

      • Penyebab
      • Ketidakseragaman benda cor, sehingga mengganggu aliran dari logam cair.
      • Benda cor terlalu tipis dan temperatur terlalu rendah.
      • Kecepatan penuangan yg terlalu lambat.
      • Lubang angin yang kurang pada cetakan.
      • Pencegahan
      • Temperatur tuang jangan terlalu tinggi.
      • Kecepatan penuangan yang tinggi.
      • Jumlah saluran harus ditambah dan logam cair harus diisikan secara seragam dari beberapa tempat pada cetakan.
      • Lubang angin harus ditambah dan pada inti harus cukup.
    1. Dros (Oksida/Kotoran)

      Penyebabnya adalah logam cair dari paduan aluminium yang mudah teroksidasi. Oksida dalam logam cair atau yang dihasilkan pada waktu penuangan terkumpul sebagai dros pada permukaan kup atau di bagian dalam coran.

    1. Gas Defect

      Lubang pada hasil cor dalam bentuk bulat akibat terperangkapnya gas dalam logam cair sewaktu proses pembekuan. Hal ini akibat kandungan gas dalam logam cair, cetakan atau core (inti) yang basah. Penyebabnya adalah aliran turbulen dalam gating sistem, kondisi peralatan yang basah (air/minyak), dan Scrap basah oleh air atau minyak. Pencegahannya adalah usahakan agar aliran logam cair tidak turbulen.

      Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    1. Cold Shut

      Tidak terpenuhinya rongga cetakan oleh logam cair. Penyebabnya adalah temperatur preheating yang rendah, tidak tepatnya dalam pemilihan jenis logam yang digunakan sebagai cetakan, temperatur tuang yang terlalu rendah. Pencegahannya adalah preheat cetakan dengan temperatur yang sesuai, pilih jenis cetakan yang sesuai, dan temperatur tuang yang

    1. Non – Metallic Inclution

      Adalah masuknya 'non-metalic' pada logam cair dan pencegahannya adalah penempatan filter.

    1. Hot Tears (Retak Panas)

      Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

  1. SAND CASTING

    Adalah bagian cor dihasilkan dengan membentuk cetakan dari pasir campuran dan kemudian menuangkan cairan logam cair ke dalam rongga cetakan. Cetakan kemudian didinginkan sampai logam telah dipadatkan. Pada tahap akhir pengecoran dipisahkan dari cetakan.

  1. Cetakan

    Cetakan pasir yang digunakan dalam proses pengecoran berdasarkan jenis pola dibedakan atas :

    1. pola yang dapat digunakan berulang-ulang (permanent mold)

    2. pola sekali pakai (expendable mold)

    Fungsi cetakan adalah memberikan bentuk dan dimensi pada benda yang akan diproduksi.

      Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Gambaran skematik sebuah penampang cetakan pasir.

  1. Pola

    Pola mempunyai beberapa jenis. Jenis-jenis pola bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Pola yang paling sederhana adalah A yang merupakan pola tunggal. Kadang-kadang pola dibuat dalam 2 bagian untuk memudahkan pembuatan cetakan seperti pola B. Untuk membuat cetakan dalam jumlah banyak, dapat digunakan pola lengkap dengan sistem saluran, lihat gambar D. Biasanya pola jenis ini dibuat dari logam sehingga lebih kuat sekaligus mencegah pelenturan akibat kelembaban.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Jenis pola A. Pola tunggal; B. Pola belah atau pola terpisah; C. Pola terlepas; D. Pola dengan sistem saluran; E. Pola dengan papan penyambung; F. Papan penuntun untuk pola roda; G. Pola sipat; sipat lengkung untuk inti pasir bawah yang besar dan sipat datar untuk alur.

    Pada pembuatan pola harus diperhatikan beberapa hal antara lain: pengaruh penyusutan logam cair, ketirusan, penyelesaian, distorsi dan kelonggaran, sehingga akan didapat benda cor yang sesuai dengan benda yang akan dibuat.

  1. Inti

    Inti digunakan bila dalam suatu cetakan perlu dibuat rongga atau lubang, misalnya lubang untuk baut. Inti bisa merupakan bagian dari pola atau dipasang setelah pola dikeluarkan. Inti bisa dibagai atas : inti pasir basah dan inti pasir kering. Inti basah adalah bagian dari pola dan terbuat dari bahan yang sama dengan cetakan. Inti pasir kering dibuat secara terpisah dan dipasang setelah pola dikeluarkan. Gambar di bawah ini adalah jenis-jenis inti.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Berbagai jenis inti. A. Pola dengan inti pasir basah; B. Inti pasir kering yang disangga pada kedua ujungnya; C. Inti pasir kering vertikal; D. Inti pasir kering horisontal; E. Inti pasir kering yang tergantung; F. Inti bawah.

  1. INVESTMENT CASTING

    Proses pengecoran dengan cetakan pola hilang yang dapat disebut juga “lost wax” atau “precision casting”. Metode ini digunakan selama periode 4000-3000 BC untuk membuat patung. Sekarang metode ini dipakai untuk membuat roda gigi, katup, rakhet, rotor, dll. Pola (pattern) dibuat dari bahan lilin (wax) atau plastik sperti polysteren.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Fittings of Investment Alloy steel investment Invesment casting

  1. DIE CASTING

    Dikembangkan awal tahun 1900 merupakan salah satu contoh dari pengecoran cetakan permanen logam, cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan berkisar 0,7 – 700 Mpa. Produk yang dihasilkan yaitu carburator, motor, hand tool, mainan anak-anak dengan berat produk antara 90 gram s/d 25 kg.

    Terdapat dua jenis die casting antara lain Hot Chamber (ruang panas) dan Cold Chamber (ruang dingin).

    Gambar contoh hasil produk die casting :

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Die casting Fence Die Casting Machine Die Casting Molds

    Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

    Die Casting Parts MouldBrowser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.